"TEKNOLOGI"
siapa yang tidak mengetahui teknologi ?,mungkin tidak untuk orang pedalaman yaa :)... teknologi memang banyak yang mengetahuinya, tapi apakah tau untuk mengoprasikannya ? atau apa definisi dari teknologi itu sendiri ?
di sini kita akan membahas tentang TEKNOLOGI, lebih tepatnnya adalah "MEMBANGUN TEKNOLOGI MANDIRI"
OLEH KHAIRIL ANWAR
sebelumnya saya mengucapkan maaf bila ada kesalahan dalam posting saya kali ini, karena tidak ada yang sempurna, karna sempurna adalah ALLAH SWT.
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
Bismillah
Apa itu Teknologi ?
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Bagaimana sih Definisi dan Penggunaan Teknologi ?
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsailmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sejarah Teknologi dari mana sih ?
Sejarah Teknologi dari mana sih ?
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi.
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
sumber : id.wikipedia.org
Teknologi juga ada sua sifat, Negative dan Positive, tapi kali ini saya akan bahas tentang positive yaa :)
sumber : id.wikipedia.org
Teknologi juga ada sua sifat, Negative dan Positive, tapi kali ini saya akan bahas tentang positive yaa :)
lebih aman :D
teknologi adalah salah satu sarana yang tingkat kemajuan perkembangan selalu melesat tinggi dengan bertambahnya zaman, dan juga semakin banyak pesaing-pesaing teknologi yang selalu berlomba-lomba untuk menemukan teknologi terbaru dan terdepan.
tak ketinggalan mahasiswa-mahasiswa indonesia menciptakan sesuatu hal yang dari yang bersangkutan dengan teknologi ini sendiri, perdesaanpun yang bisa di katakan terbelakang di dalam teknologi karna faktor penghambat masih lumayan banyak salah satunya perdesaan yang tak memiliki listrik, tapi jika kita lihat dan survey lokasi ternyata teknolgi mandiri telah banyak diciptakan oleh orang-orang indonesia. sedeh hana dan bermanfaat, berikut teknologi tersebut.
Lima Penemuan Unik Peneliti Cilik Indonesia
1. Permainan Matematika Maju Mundur (P3M)
Karya ini ditemukan oleh Raihany Hidayati Az Zahra, siswi kelas V SDIT Salsabila, Bekasi. Diilhami pengalaman teman-temannya yang kesulitan mempelajari matematika, ia menciptakan sebuah permainan dengan mengadaptasi permainan ular tangga dengan diisi konsep matematika, yakni pengurangan, penjumlahan, serta perkalian bilangan bulat.
“Idenya gara-gara banyak teman yang belum mengerti bilangan bulat, saya gunakan ular tangga tapi konsepnya berbeda,” kata Hany.
Dalam karyanya, permainan yang dibuat pada April 2011 ini seperti bermain ular tangga. Namun diganti dengan konsep berjalan Maju Mundur, bukan Naik Turun. Media dadu diganti dengan sebuah batangan kecil yang diwarnai biru dan merah. Warna biru menunjukkan bilangan bulat positif yang berarti langkah maju, sedang warna merah merupakan bilangan bulat negatif, yang baerarti langkah mundur.
Permainan ini dijalankan oleh 2 sampai 5 orang. Setiap pemain mengocok batangan kecil berwarna tersebut. Bila mendapatkan angka 5 biru berarti maju 5 langkah, sebaliknya bila mendapatkan 5 merah, berarti mundur 5 langkah. Demikian permainan ini dijalankan sampai mencapai finish yang terletak di ujung papan yang berjumlah 100 kotak, seperti ular tangga.
Selain konsep maju mundur, dalam permainan ini juga ada konsep tabungan dan utang dengan penerapan bilangan bulat. Ditengah-tengah papan, terdapat kotak Gold, yang berarti pemain yang berhenti pada kotak ini mendapatkan bonus 10 batangan biru yang berarti ia mempunyai tabungan sejumlah yang didapat. Tak jauh dari kotak Gold, juga terdapat kotak Poor, yang berarti bila pemain berhenti pada kotak ini, berarti ia mendapat hukuman berupa utang, yang nantinya dapat dikembalikan bila ia mendapatkan batangan biru. Pemain yang terdahulu mencapai finish, menjadi pemenang permainan ini.
“Dengan konsep tabungan dan utang, anak bisa belajar perhitungan secara tidak langsung,” ujar Intan Rahmatin, Guru Pendamping Hany.
Menurut Intan, pelajaran bilangan bulat didapatkan pada anak kelas III SD, dan kecenderungannya banyak anak kesulitan memahami bilangan bulat. “Biasanya anak usia itu, sulit mengurutkan bilangan bulat, tapi dengan permainan ini, nantinya akan bisa,” kata dia.
2. Permainan Matematika Cerdik, Mencari Selisih, Wind Zero
“Idenya gara-gara banyak teman yang belum mengerti bilangan bulat, saya gunakan ular tangga tapi konsepnya berbeda,” kata Hany.
Dalam karyanya, permainan yang dibuat pada April 2011 ini seperti bermain ular tangga. Namun diganti dengan konsep berjalan Maju Mundur, bukan Naik Turun. Media dadu diganti dengan sebuah batangan kecil yang diwarnai biru dan merah. Warna biru menunjukkan bilangan bulat positif yang berarti langkah maju, sedang warna merah merupakan bilangan bulat negatif, yang baerarti langkah mundur.
Permainan ini dijalankan oleh 2 sampai 5 orang. Setiap pemain mengocok batangan kecil berwarna tersebut. Bila mendapatkan angka 5 biru berarti maju 5 langkah, sebaliknya bila mendapatkan 5 merah, berarti mundur 5 langkah. Demikian permainan ini dijalankan sampai mencapai finish yang terletak di ujung papan yang berjumlah 100 kotak, seperti ular tangga.
Selain konsep maju mundur, dalam permainan ini juga ada konsep tabungan dan utang dengan penerapan bilangan bulat. Ditengah-tengah papan, terdapat kotak Gold, yang berarti pemain yang berhenti pada kotak ini mendapatkan bonus 10 batangan biru yang berarti ia mempunyai tabungan sejumlah yang didapat. Tak jauh dari kotak Gold, juga terdapat kotak Poor, yang berarti bila pemain berhenti pada kotak ini, berarti ia mendapat hukuman berupa utang, yang nantinya dapat dikembalikan bila ia mendapatkan batangan biru. Pemain yang terdahulu mencapai finish, menjadi pemenang permainan ini.
“Dengan konsep tabungan dan utang, anak bisa belajar perhitungan secara tidak langsung,” ujar Intan Rahmatin, Guru Pendamping Hany.
Menurut Intan, pelajaran bilangan bulat didapatkan pada anak kelas III SD, dan kecenderungannya banyak anak kesulitan memahami bilangan bulat. “Biasanya anak usia itu, sulit mengurutkan bilangan bulat, tapi dengan permainan ini, nantinya akan bisa,” kata dia.
2. Permainan Matematika Cerdik, Mencari Selisih, Wind Zero
Permainan ini merupakan permainan Matematika untuk mencari selisih angka. Permainan ini dibuat oleh Raynor Baruna Reksa Ananta dan Miura Chandra, siswa kelas V SD Kuntum Cemerlang, Bandung.
Awalnya Raynor tergugah saat membantu adiknya yang kesulitan belajar matematika. “Di soal tersebut, ada penjumlahan dengan berbentuk bulat-bulat, itu membingungkan,” ujar Raynor.
Dengan dibantu oleh gurunya, ia diarahkan untuk menggantinya dengan konsep kubus. Kemudian ia mencobanya bersama Miura. “Ternyata lebih mudah pakai kubus, karena bisa menaruh angka di setiap sudutnya, jadi mudah mencari selisih,” jelasnya.
Permainan ini menggunakan media papan penampang. Konsep Wind Zero ini menggunakan konsep kubus didalamnya ada kotak. Dalam permainan ini, mereka membuat 7 kotak, dengan titik akhir (Zero) berada di tengah-tengah kotak.
Cara memainkannya dengan menuliskan angka berapa pun di setiap 4 sudut terluar kotak. Kemudian mencari selisih antara dua angka yang bersebelahan dan ditulis di tengah-tengah kedua angka tersebut. Setiap hubungan dua angka dalam garis vertikal maupun horizontal, dicari selisihnya. Demikian seterusnya sampai pada titik akhir, dan pasti pada titik akhir tersebut hasilnya angka nol. “Pasti nol, kalau tidak berarti salah menuliskan selisih angka,” ujarnya siswa berkacamata ini.
Dalam papan permainan ini, setiap mencapai titik akhir, pemain memencet tombol, yang menunjukkan benar atau tidak. Bila lampu merwarna merah, berarti ada yang salah dalam mencari selisih tersebut. “Permainan ini juga bisa memakai desimal atau pecahan, pasti hasilnya nol,” tambahnya.
Permainan ini juga sudah ditransfer di komputer, sehingga lebih asyik mempelajari matematika. “Lebih Fun belajar Matematika,” katanya sambil memperagakan permainan.
3. Antena Dahsyat Dari Limbah Rumah
Awalnya Raynor tergugah saat membantu adiknya yang kesulitan belajar matematika. “Di soal tersebut, ada penjumlahan dengan berbentuk bulat-bulat, itu membingungkan,” ujar Raynor.
Dengan dibantu oleh gurunya, ia diarahkan untuk menggantinya dengan konsep kubus. Kemudian ia mencobanya bersama Miura. “Ternyata lebih mudah pakai kubus, karena bisa menaruh angka di setiap sudutnya, jadi mudah mencari selisih,” jelasnya.
Permainan ini menggunakan media papan penampang. Konsep Wind Zero ini menggunakan konsep kubus didalamnya ada kotak. Dalam permainan ini, mereka membuat 7 kotak, dengan titik akhir (Zero) berada di tengah-tengah kotak.
Cara memainkannya dengan menuliskan angka berapa pun di setiap 4 sudut terluar kotak. Kemudian mencari selisih antara dua angka yang bersebelahan dan ditulis di tengah-tengah kedua angka tersebut. Setiap hubungan dua angka dalam garis vertikal maupun horizontal, dicari selisihnya. Demikian seterusnya sampai pada titik akhir, dan pasti pada titik akhir tersebut hasilnya angka nol. “Pasti nol, kalau tidak berarti salah menuliskan selisih angka,” ujarnya siswa berkacamata ini.
Dalam papan permainan ini, setiap mencapai titik akhir, pemain memencet tombol, yang menunjukkan benar atau tidak. Bila lampu merwarna merah, berarti ada yang salah dalam mencari selisih tersebut. “Permainan ini juga bisa memakai desimal atau pecahan, pasti hasilnya nol,” tambahnya.
Permainan ini juga sudah ditransfer di komputer, sehingga lebih asyik mempelajari matematika. “Lebih Fun belajar Matematika,” katanya sambil memperagakan permainan.
3. Antena Dahsyat Dari Limbah Rumah
Melihat bekas almunium untuk percobaan di laboratorium, ide Patricia Harjo Utomo kemudian muncul, bagaimana membuat limbah tersebut lebih bermanfaat. Iseng-iseng ia ingin membuat antena.
Kemudian Patricia bertanya kepada gurunya, antena terbuat dari apa, ternyata terbuat dari alumunium. Gayung pun bersambut, limbah yang tak terpakai itu dimanfaatkan. “Saat itu banyak bekas alumunium yang pernah dipakai kakak kelas untuk membuat solar cooker, terus saya pakai saja untuk antena,” ujarnya singkat.
Lembaran alumunium dipotong sedemikian rupa, kemudian dihubungkan dengan kabel. Tembaga pada ujung kabel ditempelkan pada lembaran alumunium tersebut. Gambar televisi yang dihasilkan lumayan bening. “Awalnya saya coba di rumah, dan berhasil gambarnya jelas,” kata siswi SD Marsudirini Surakarta ini.
Antena hasil temuan Patricia cukup ditaruh di samping televisi, tak perlu tempat yang tinggi untuk mendapatkan gambar yang bagus. “Ukuran alumunium tidak berpengaruh pada gambar. Yang penting alumunium dalam keadaan yang baik, belum rusak. Namun potongan jangan terlalu besar atau kecil,” sarannya.
Patricia mengaku bahwa penemuan ini tidak sengaja dibuat untuk mengikuti kompetisi sains. “Sudah saya coba untuk mengisi liburan sekolah,” ujarnya. Ia berharap karyanya bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dapat menonton televisi dengan gambar yang jelas dan mudah.
Kemudian Patricia bertanya kepada gurunya, antena terbuat dari apa, ternyata terbuat dari alumunium. Gayung pun bersambut, limbah yang tak terpakai itu dimanfaatkan. “Saat itu banyak bekas alumunium yang pernah dipakai kakak kelas untuk membuat solar cooker, terus saya pakai saja untuk antena,” ujarnya singkat.
Lembaran alumunium dipotong sedemikian rupa, kemudian dihubungkan dengan kabel. Tembaga pada ujung kabel ditempelkan pada lembaran alumunium tersebut. Gambar televisi yang dihasilkan lumayan bening. “Awalnya saya coba di rumah, dan berhasil gambarnya jelas,” kata siswi SD Marsudirini Surakarta ini.
Antena hasil temuan Patricia cukup ditaruh di samping televisi, tak perlu tempat yang tinggi untuk mendapatkan gambar yang bagus. “Ukuran alumunium tidak berpengaruh pada gambar. Yang penting alumunium dalam keadaan yang baik, belum rusak. Namun potongan jangan terlalu besar atau kecil,” sarannya.
Patricia mengaku bahwa penemuan ini tidak sengaja dibuat untuk mengikuti kompetisi sains. “Sudah saya coba untuk mengisi liburan sekolah,” ujarnya. Ia berharap karyanya bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dapat menonton televisi dengan gambar yang jelas dan mudah.
4. Mempercepat Pertumbuhan Benih Tanaman
Rasa penasaran yang tinggi terhadap pertumbuhan alam membawa dua bersudara, Fauzia Noorchaliza dan Fadhilah Noor Nabillah, keduanya Siswi SD Insan Kamil Bogor, meneliti benih-benih biji tanaman. Keduanya berharap mempunyai pohon Apel di rumah mereka.
Dengan karya berjudul “Perkecambahan Benih Dengan Metode kupas Cangkang Kulit Biji (Percobaan pada Biji Buah Apel dan Biji Buah jambu Biji)”, keduanya mencoba mengamati pertumbuhan biji apel yang dibeli oleh ibunya. Kemudian mereka meneliti benih jambu biji. Keduanya melakukan pengamatan selama 20 hari, mulai tanggal 14 Mei sampai 3 Juni 2011. Secara cerdik, mereka punya ide untuk membandingkan pertumbuhan benih biji yang dikupas dengan benih biji yang tidak dikupas.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa biji yang dikupas lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan biji yang tidak dikupas. Tahap perkecambahan dimulai dengan tumbuhnya bakal akar, selanjutnya batang dan daun.
Setiap hari keduanya mencatat pertumbuhan dengan menggunakan alat bantu millimeter blok dan mistar. Hasil pengukuran pertumbuhan divisualisasikan pada kurva pertumbuhan. Dari kurva tersebut, bakal akar biji Apel yang dikupas cangkangnya tumbuh pada hari ke-5, sedangkan bakal akar biji Jambu tumbuh pada hari ke-7. Biji Apel pada hari ke-5 tidak berkecambah, dan biji Jambu berkecambah pada hari ke-9.
Laju pertumbuhan panjang kecambah biji apel dan biji jambu yang dikupas mencapai 0,75 mm/hari dan pada hari ke-20, pertumbuhan cambah mencapai 15 mm. Sedangkan biji apel yang tidak dikupas tidak tumbuh dalam sehari. Pertumbuhan biji jambu dengan dikupas 1,1 mm/ hari pada hari ke-20, cambah tumbuh 22 mm. Biji jambu yang tidak dikupas tumbuh 0,6 mm/hari, padahari ke-20 menjadi 12 mm.
Upaya mereka sangat didukung oleh kedua orangtuanya yang kebetulan seorang dosen. “Mereka tidak saya arahkan, mereka yang inisatif sendiri untuk lihat-lihat pertumbuhan alam,” aku Ibu keduanya, Jusri Nilawati.
Bakat Fauzia tumbuh, tambahnya, sejak umur 4 tahun. “Usia 4 tahun, dia sudah sering coba-coba melakukan pengamatan,” katanya. Hasil penelitian mereka sempat diujicoba oleh peneliti LIPI dengan media tanah, sebelumnya dalam mengamati biji-biji tersebut, mereka menggunakan dengan media kapas. Dan hasilnya lebih cepat tumbuh di media tanah.
5. Alat Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian (Pak Kadir)
Dengan karya berjudul “Perkecambahan Benih Dengan Metode kupas Cangkang Kulit Biji (Percobaan pada Biji Buah Apel dan Biji Buah jambu Biji)”, keduanya mencoba mengamati pertumbuhan biji apel yang dibeli oleh ibunya. Kemudian mereka meneliti benih jambu biji. Keduanya melakukan pengamatan selama 20 hari, mulai tanggal 14 Mei sampai 3 Juni 2011. Secara cerdik, mereka punya ide untuk membandingkan pertumbuhan benih biji yang dikupas dengan benih biji yang tidak dikupas.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa biji yang dikupas lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan biji yang tidak dikupas. Tahap perkecambahan dimulai dengan tumbuhnya bakal akar, selanjutnya batang dan daun.
Setiap hari keduanya mencatat pertumbuhan dengan menggunakan alat bantu millimeter blok dan mistar. Hasil pengukuran pertumbuhan divisualisasikan pada kurva pertumbuhan. Dari kurva tersebut, bakal akar biji Apel yang dikupas cangkangnya tumbuh pada hari ke-5, sedangkan bakal akar biji Jambu tumbuh pada hari ke-7. Biji Apel pada hari ke-5 tidak berkecambah, dan biji Jambu berkecambah pada hari ke-9.
Laju pertumbuhan panjang kecambah biji apel dan biji jambu yang dikupas mencapai 0,75 mm/hari dan pada hari ke-20, pertumbuhan cambah mencapai 15 mm. Sedangkan biji apel yang tidak dikupas tidak tumbuh dalam sehari. Pertumbuhan biji jambu dengan dikupas 1,1 mm/ hari pada hari ke-20, cambah tumbuh 22 mm. Biji jambu yang tidak dikupas tumbuh 0,6 mm/hari, padahari ke-20 menjadi 12 mm.
Upaya mereka sangat didukung oleh kedua orangtuanya yang kebetulan seorang dosen. “Mereka tidak saya arahkan, mereka yang inisatif sendiri untuk lihat-lihat pertumbuhan alam,” aku Ibu keduanya, Jusri Nilawati.
Bakat Fauzia tumbuh, tambahnya, sejak umur 4 tahun. “Usia 4 tahun, dia sudah sering coba-coba melakukan pengamatan,” katanya. Hasil penelitian mereka sempat diujicoba oleh peneliti LIPI dengan media tanah, sebelumnya dalam mengamati biji-biji tersebut, mereka menggunakan dengan media kapas. Dan hasilnya lebih cepat tumbuh di media tanah.
5. Alat Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian (Pak Kadir)
Pada dasarnya biji-bijian setelah panen memerlukan alat tester yang dapat menentukan layak dan tidaknya untuk digiling. Dengan hal tersebut akan menentukan hasil biji yang unggul, misalnya padi untuk dijadikan beras yang utuh dan tidak pecah kecil (menir) disamping kualitas beras dan kuantitas beras agar tidak ikut tersaring pada gilingan bercampur dengan limbah padi (kulit padi) untuk pakan ternak.
Problemnya, bila padi dan jagung kadar airnya tinggi digiling menyebabkan beras dan beras jagung akan pecah serta hasilnya tidak sempurna. Untuk menghindari itu perlu adanya pengeringan biji padi dan jagung terlebih duhulu sampai kadar airnya rendah serta siap digiling.
Melihat petani di daerahnya yang kadang tidak memperhatikan hal ini, Claudya Mardiani Safitri dan Dinar Rizqi P, keduanya siswi SD Jember Lor 03 Jember, melakukan uji coba peralatan untuk mengetahui kadar air dari padi maupun jagung. Kedua orangtua mereka kebetulan petani yang memiliki penggilingan padi. Dengan berkonsultasi dengan guru pendampingnya, keduanya berupaya membuat sebuah alat yang dinamakan, “Pak Kadir Bisa” (Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian Sederhana).
Keduanya membuat alat deteksi sederhana yang terdiri beberapa bahan bekas pakai seperti, tabung bekas, batang tembaga, dan komponen dasar elektronika. Upaya ini tidak mudah bagi mereka. “Lumayan susah karene itu bukan pelajaran SD,” ungkap Claudya. Tapi mereka tak menyerah dengan mendalami soal elektronika, baterai, dan kapasitor.
Akhirnya alat sederhana diciptakan. Prinsip kerjanya alat ini akan memberikan sinyal cahaya saat biji-bijian dimasukkan dalam wadah tabung. Bila tabung diisi biji-bijian dengan mengandung kadar air tinggi maka akan terjadi perubahan resistansi dengan kadar tertentu maka menyebabkan lampu (LED) akan menyala dikarenakan perubahan waktu menjadi rendah dan frekwensi menjadi tinggi. Dan sebaliknya bila tabung diisi biji-bijian yang mengandung kadar air rendah menyebabkan lampu kedap-kedip.
“Indikatornya panel lampu berkedip-kedip berarti kadar air rendah. Lampu menyala, kadar air tinggi,” ujar Claudia.
Alat tersebut terdiri dari sensor objek yang disambungkan dengan kabel pendeteksi. Cara kerja sensor kapasitor tersebut, yakni pada saat tabung berisi bijian maka yang berubah adalah konstanta (ε) sehingga berubah menjadi kapasitansi (C) sehingga menimbulkan bentuk waktu yang disebut perioda yang menyebabkan lampu menyala bila kadar airnya tinggi.
Pada saat awal arus listrik yang berupa muatan mengisi sensor kapasitor dengan level tegangan maksimum tertentu dan pada saat muatan penuh maka dibuanglah muatan tersebut ke rangkaian selanjutnya hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Dengan peristiwa tersebut terjadi tegangan (Volt) pada senso kapasitor terhadap waktu yang mana hal ini tergantung pada isi tabung tersebut yang berupa konstanta (ε) yang berhubungan dengan kadar air biji-bijian.
Untuk menjadikan lampu berkedap-kedip dan menyala maka dibutuhkan alat elektronik yang sederhana berupa IC pewaktu (IC 55) dimana bila lampu menyala sensor kapasitor terisi arus listrik pada muatan dan lampu padam sensor kapasitor membuang muatan.
Dengan alat “Pak Kadir Bisa”, menurut Nanang, guru Claudia, petani bisa lebih rincci mengatahui jenis biji-bijiannya, apakah berkadar air rendah atau tinggi. sehingga petani tak merugi. “Misalnya menyelesaikan masalah yang terlihat sepele namun berakibat besar, yaitu apabila padi atau jagung digiling dalam keadaan berkadar air tinggi digiling saaat dijuan turun menjadi Rp5.000,00/kg, padahal seharusnya Rp.8.000/kg,” terang Nanang.
Claudya dan Dinar berharap temuannya dapat membantu petani dapat memperoleh keuntungan yang seharusnya.Kelima tamuan ini menjadi pemenang dari Kontes Juniour Scince Award 2011 yang diselenggarakan PT Kalbe Farma, Sabtu lalu. (umi)
Problemnya, bila padi dan jagung kadar airnya tinggi digiling menyebabkan beras dan beras jagung akan pecah serta hasilnya tidak sempurna. Untuk menghindari itu perlu adanya pengeringan biji padi dan jagung terlebih duhulu sampai kadar airnya rendah serta siap digiling.
Melihat petani di daerahnya yang kadang tidak memperhatikan hal ini, Claudya Mardiani Safitri dan Dinar Rizqi P, keduanya siswi SD Jember Lor 03 Jember, melakukan uji coba peralatan untuk mengetahui kadar air dari padi maupun jagung. Kedua orangtua mereka kebetulan petani yang memiliki penggilingan padi. Dengan berkonsultasi dengan guru pendampingnya, keduanya berupaya membuat sebuah alat yang dinamakan, “Pak Kadir Bisa” (Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian Sederhana).
Keduanya membuat alat deteksi sederhana yang terdiri beberapa bahan bekas pakai seperti, tabung bekas, batang tembaga, dan komponen dasar elektronika. Upaya ini tidak mudah bagi mereka. “Lumayan susah karene itu bukan pelajaran SD,” ungkap Claudya. Tapi mereka tak menyerah dengan mendalami soal elektronika, baterai, dan kapasitor.
Akhirnya alat sederhana diciptakan. Prinsip kerjanya alat ini akan memberikan sinyal cahaya saat biji-bijian dimasukkan dalam wadah tabung. Bila tabung diisi biji-bijian dengan mengandung kadar air tinggi maka akan terjadi perubahan resistansi dengan kadar tertentu maka menyebabkan lampu (LED) akan menyala dikarenakan perubahan waktu menjadi rendah dan frekwensi menjadi tinggi. Dan sebaliknya bila tabung diisi biji-bijian yang mengandung kadar air rendah menyebabkan lampu kedap-kedip.
“Indikatornya panel lampu berkedip-kedip berarti kadar air rendah. Lampu menyala, kadar air tinggi,” ujar Claudia.
Alat tersebut terdiri dari sensor objek yang disambungkan dengan kabel pendeteksi. Cara kerja sensor kapasitor tersebut, yakni pada saat tabung berisi bijian maka yang berubah adalah konstanta (ε) sehingga berubah menjadi kapasitansi (C) sehingga menimbulkan bentuk waktu yang disebut perioda yang menyebabkan lampu menyala bila kadar airnya tinggi.
Pada saat awal arus listrik yang berupa muatan mengisi sensor kapasitor dengan level tegangan maksimum tertentu dan pada saat muatan penuh maka dibuanglah muatan tersebut ke rangkaian selanjutnya hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Dengan peristiwa tersebut terjadi tegangan (Volt) pada senso kapasitor terhadap waktu yang mana hal ini tergantung pada isi tabung tersebut yang berupa konstanta (ε) yang berhubungan dengan kadar air biji-bijian.
Untuk menjadikan lampu berkedap-kedip dan menyala maka dibutuhkan alat elektronik yang sederhana berupa IC pewaktu (IC 55) dimana bila lampu menyala sensor kapasitor terisi arus listrik pada muatan dan lampu padam sensor kapasitor membuang muatan.
Dengan alat “Pak Kadir Bisa”, menurut Nanang, guru Claudia, petani bisa lebih rincci mengatahui jenis biji-bijiannya, apakah berkadar air rendah atau tinggi. sehingga petani tak merugi. “Misalnya menyelesaikan masalah yang terlihat sepele namun berakibat besar, yaitu apabila padi atau jagung digiling dalam keadaan berkadar air tinggi digiling saaat dijuan turun menjadi Rp5.000,00/kg, padahal seharusnya Rp.8.000/kg,” terang Nanang.
Claudya dan Dinar berharap temuannya dapat membantu petani dapat memperoleh keuntungan yang seharusnya.Kelima tamuan ini menjadi pemenang dari Kontes Juniour Scince Award 2011 yang diselenggarakan PT Kalbe Farma, Sabtu lalu. (umi)
Sumber : http://us.teknologi.news.viva.co.id/news/read/246316-lima-penemuan-unik-peneliti-cilik-indonesia
6. Genitech
Memberantas hama identik dengan pestisida. Padahal, limbahnya mencemari lingkungan, bahkan bisa terakumulasi di tubuh manusia. Seorang anak muda, Tunggul Dian Santoso, mengubah kebiasaan yang kurang bersahabat dengan lingkungan itu. Ia menciptakan peralatan yang dinamakan Genitech. Sebuah teknologi pembasmi hama ramah lingkungan tanpa limbah pestisida berbasis suara.
Sumber : http://inotek.org/program/ramp-indonesia/berantas-hama-dengan-suara-tanpa-limbah-pestisida-2788.html7. Pembangkit Listrik Tenaga Suhu
Dan sungguh masih banyak lagi karya-karya yang tidak lepas dari TEKNOLOGI MANDIRI ITU SENDIRI,
Anak negri tidak hentinya memberikan kejutan melalui penemuan mereka yang luar biasa. Salah satunya adalah Hybrid Micro Thermoelectric Generator, sebuah energi alternative yang diciptakan oleh tiga mahasiswa Fakulitas Teknik Universitas Brawijaya, yakni Rahmat Ananta, Dessy Lina Rachmawati, dan Rifka Fahriza Jauhari. Berkat penemuan tersebut, mereka sukses meraih medali emas pada Desember 2012 lalu di World Inventor Award Festival di Seoul, Korea Selatan.
Hybrid Micro Thermoelectric Generator adalah sejenis pembangkit listrik yang dihasilkan lebih dari satu sumber. Sumber tersebut berasal dari panas dan dingin. Untuk menciptakan sebuah energi listrik memerlukan suhu panas dan dingin dengan menggunakan perbandingan satu dibanding dua. Jika suhu dinginnya 60 derajat Celsius, suhu panasnya berkisar 30 derajat Celsius, atau bisa juga sebaliknya.
Ide membuat energi alternatif itu tercetus dari sebuah dispenser. Jika dispenser menghasilkan air dingin dan panas karena energi listrik, Hybrid Micro Thermoelectric Generator membalik konsep tersebut. Energi listrik bisa diciptakan dari suhu dingin dan panas. Untuk mendapatkan suhu panas dan dingin sangat mudah. Suhu di dalam dan di luar rumah pun bisa digunakan. Misalnya, jika di luar rumah suhunya dingin otomatis di dalam rumah lebih hangat. Sumber suhu yang lain juga bisa didapat melalui air panas, air dingin, es, geyser atau salju.
Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrim, seperti daerah Kutub dan Padang Pasir, alat tersebut masih bisa digunakan selama masih ada perbedaan suhu. Contohnya, di daerah Kutub Selatan yang sangat ekstrim dengan suhu dinginnya. Suhu di bawah dan di atas es pasti mempunyai perbedaan. Jadi dengan menggunakan perbandingan 1:2, maka alat tersebut bisa digunakan. Selain kelebihannya menggunakan suhu, Hybrid Micro Thermoelectric Generator juga bisa digunakan dalam skala besar, seperti menggerakan mesin-mesin industri.
8. Rompi Kanker, Harapan Baru Bagi Penderita Kanker
Kanker merupakan nama penyakit yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel. Tidak banyak penderita kanker yang dapat disembuhkan. Karena sampai sekarang belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kanker.
Namun, rupanya muncul harapan baru bagi para penderita kanker. Berawal dari rasa iba atas penderitaan sang kakak yang divonis kanker stadium 4, Dr.Warsito Purwo Taruno menciptakan rompi anti kanker. Bahannya mengandung kumparan logam yang bisa menghantar listrik pembunuh sel kanker.
Rompi buatan Warsito tersebut berisi lempengan logam yang mampu mengkoneksi listrik dari baterai. Alat ini mampu untuk menciptakan teknologi bemama Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT). ECCT ini merupakan aliran elektro listrik berdaya kecil yang terpusat pada titik tertentu dalam saraf yang terjangkit kanker.
Jika rompi ini dipakai, maka alat ini memiliki fungsi mengalirkan listrik statis sebesar 3 volt ke dalam lempengan logam di dalam rompi anti kanker ini. Listrik yang mengalir dari baterai khusus yang berada dalam alat ini, kemudian akan mematikan benang-benang yang terbentuk saat pemisahan inti sel kanker. Sel kanker pun akhirnya dapat ditekan perkembangbiakannya.
Sukses dengan rompi anti kanker tersebut, kemudian Warsito membuat inovasi baru yakni topi dan celana anti kanker. Warsito yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) mengaku bahwa topi anti kanker ciptaannya memberi banyak manfaat kepada pasien penderita kanker.
Reaksi positif pun diperoleh Warsito. Pasien yang sudah beberapa hari menggunakan alat tersebut sudah bisa tersenyum dan sepekan kemudian sudah bisa menerima asupan makanan dan minuman dari mulutnya. Kondisi pasien semakin membaik dalam waktu sebulan karena ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dan setelah dua bulan terapi, pasien dinyatakan sembuh total dari kanker otaknya.
Keberhasilan pengobatan dengan menggunakan sistem ECCT ini tidak hanya dikenal di Nusantara saja. Bahkan sudah lama terbukti di India, Singapura dan Malaysia. Ini sebabnya, rompi ciptaan Waskito tersebut termasuk yang mulai direkomendasikan sebagai cara pengobatan kanker oleh para dokter di negara tersebut. Sekarang di kantor Warsito kini tak hanya ramai dengan aktivitas penelitian tomografi, tapi juga kunjungan penderita kanker dari berbagai Nusantara. Bahkan diantara penderita ada yang datang langsung dari India, Singapura dan Malaysia.
Sumber : Dari Berbagai Sumber.
Dan sungguh masih banyak lagi karya-karya yang tidak lepas dari TEKNOLOGI MANDIRI ITU SENDIRI,
kesimpulannya bagaimana kita sebagai anak bangsa bisa juga bersaing secara positive untuk negara kita dan nama kita sendiri di kanca internasional, dan bisa bermanfaat bagi negara lain.
sekian artikel dari saya, jikalau ada yang kurang berkenan saya mohon maaf,
wasalamualaikum warahmatulahi wabarakatu.
0 komentar
Post a Comment